Addunya mata'un,wa khaiyru mata'iha al Mar'atus Shalihah

Selasa, 03 Oktober 2017

Aku dan Kelemahanku

AKU DAN KEBODOHANKU

Aku selalu berpikir kenapa setiap kali aku membutuhkan teman, tak satupun Allah menghadirkan seseorang dalam hidupku, tidak sahabat tidak juga keluarga. Itu dulu...
Butuh proses yang lama untuk mengetahui (Ampuni hamba yang naif ini Ya Allah....)
Hingga kemudian...
Aku kembali berada di bawah dan membutuhkan seseorang, siapa saja.. satu saja.. tapi tak ada, dan aku kembali mempertanyakan kasih sayangnya.. (Astaghfirullah...)
Dalam shalatku aku terus memohon kekuatan, kekuatan dalam menghadapi ujian ini dan ujian-ujian selanjutnya (ujian yang sebenarnya adalah nikmat), tapi aku juga terus mempertanyakan kenapa Allah tak memberiku satu saja teman agar aku bisa berkeluh kesah, meringankan beban yang sedang ku tanggung sekarang..
Tiba-tiba tanpa aku mengerti, kesadaran itu muncul, kesadaran yang mendarat tepat di otakku dan menjalar dengan cepat mengikuti aliran darah memenuhi seluruh gerak tubuh. Kesadaran itu lebih kecil dari debu namun efek yang ditimbulkannya membuat lisanku terus menerus beristighfar memohon ampun pada Allah.
Kenapa..?? tak pernah terpikirkan oleh sedari dulu.. bahwa Allah telah menjawab doa-doaku.. berapa kali aku berdoa kepadaNya minta kekuatan untuk menghadapi ujian, cobaan bahkan bahkan kekuatan untuk menghadapi nikmat dunia. Kuhitung dengan jariku berapa kali sudah aku meminta kekuatan padaNya, tapi aku lupa.. aku tak tahu.. berapa banyak aku memohon kekuatan padaNya.
Padahal sebenarnya, saat aku meminta kekuatan padaNya, Allah mungkin sudah mengirimkan kekuatan itu kepadaku, menyimpannya didalam dadaku, hanya saja aku yang tidak menyadarinya.
Karena aku adalah hambaNya yang bodoh, Allah memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan kepadaku bahwa Allah telah mengabulkan doaku tapi aku tak pernah menyadarinya, SEKALIPUN. Bahwa sebenarnya aku bisa menghadapi ini sendirian, aku kuat karena kasih sayangNya, aku tak perlu manusia untuk tempat mengadu, karena sebaik-baik tempat pengadauan adalah ke sisiNya. Bahwa dengan ini, Allah berulang kali memintaku untuk mendekat kepadaNya, bersimpuh dan bermuhasabah denganNya.
Mb Nis, Nisa’ul Hikmah.. aku percaya bahwa apapun yang terjadi di muka bumi baik dan buruk semuanya pasti ada hikmahnya. Seperti saat kau pergi tanpa pamit, meski awalnya aku tak rela, masih sering merasa tak percaya, tapi aku ikhlas sangat sangat ikhlas bahwa kau pergi lebih dulu menemui Allah.. sayangku mungkin tak cukup besar seperti Allah menyayangimu. Aku percaya dan terus berharap kau akan cepat menemui kebahagiaan yang sebenarnya. Kami tak akan melupakanmu selamanya. Maafkan adikmu yang sok dewasa ini, jika dengan berjalannya waktu kami tak sering lagi mengenangmu dan memikirkanmu seperti sekarang, tapi percayalah disetiap gelaran sajadah dan sujud kami selalu ada doa mengalir untukmu.
Jika mungkin aku meminta hal, datanglah temui Ibu di mimpinya. Kami semua merindukanmu, rinduuu sekali..

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter